Profil Desa Megulunglor
Ketahui informasi secara rinci Desa Megulunglor mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Megulunglor, Pituruh, Purworejo. Tinjauan mendalam mengenai data wilayah, demografi, potensi pertanian perbukitan, geliat UMKM lokal yang inovatif, serta strategi pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat desa.
- 
                
                
Pusat Pertanian Terpadu
Desa Megulunglor unggul dalam pertanian lahan basah (padi) dan lahan kering (palawija dan kayu), menjadikannya wilayah dengan diversifikasi agrikultur yang kuat.
 - 
                
                
Sentra Industri Rumahan (UMKM)
Dikenal sebagai salah satu pusat produksi makanan ringan khas seperti emping melinjo dan lanthing, yang menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di tingkat lokal.
 - 
                
                
Ketahanan Komunitas yang Tinggi
Masyarakatnya memiliki semangat gotong royong dan inisiatif yang kuat, terbukti melalui pengelolaan program air bersih dan kegiatan sosial yang aktif.
 
Terletak di wilayah Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Desa Megulunglor hadir sebagai representasi desa yang tangguh, memadukan kekuatan sektor agraris dengan semangat kewirausahaan warganya. Desa ini menampilkan lanskap yang unik, di mana hamparan sawah subur di dataran rendah berpadu dengan kontur perbukitan yang dimanfaatkan untuk pertanian lahan kering. Kondisi ini tidak hanya membentuk corak ekonomi, tetapi juga menempa karakter masyarakat yang adaptif dan inovatif. Sebagai salah satu desa penyangga di Purworejo, Megulunglor memainkan peran vital dalam menjaga stabilitas pangan sekaligus menjadi inkubator bagi lahirnya berbagai produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memiliki daya saing.
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah
Desa Megulunglor secara administratif menempati area seluas 2,49 kilometer persegi (249 hektare). Topografi wilayahnya cukup bervariasi, terdiri dari lahan datar yang didominasi oleh persawahan dan area perbukitan di sisi lainnya. Perpaduan ini memberikan keuntungan ekologis dan agronomis, memungkinkan diversifikasi komoditas pertanian yang tidak dimiliki oleh semua desa di sekitarnya. Sumber daya air yang cukup melimpah dari mata air dan aliran sungai kecil menjadi modal utama bagi keberlangsungan pertanian sawah irigasi.Secara kewilayahan, Desa Megulunglor memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Kaligintung. Di sisi timur, desa ini bersebelahan dengan Desa Prapaglor dan Desa Tunjungtejo. Sementara itu, batas selatan bersinggungan dengan Desa Megulungkidul, dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Wonosido. Lokasinya yang terhubung oleh jaringan jalan kabupaten menjadikan desa ini mudah diakses, sehingga mendukung kelancaran distribusi barang dan jasa dari dan menuju pusat kecamatan maupun pusat kabupaten.
Dinamika Kependudukan dan Tatanan Sosial
Berdasarkan data kependudukan terbaru, Desa Megulunglor dihuni oleh 1.956 jiwa. Dengan luas wilayah 2,49 km², kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 785 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan pola pemukiman yang tidak terlalu padat dan menyisakan ruang yang luas untuk aktivitas pertanian dan ruang terbuka hijau. Struktur penduduknya didominasi oleh kelompok usia produktif yang menjadi tulang punggung perekonomian desa, baik sebagai petani, perajin, maupun pedagang.Kehidupan sosial masyarakat Desa Megulunglor berjalan di atas fondasi nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang masih kental. Tradisi ini tecermin dalam berbagai aktivitas komunal, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, perbaikan fasilitas umum, hingga penyelenggaraan acara adat dan keagamaan. Organisasi kemasyarakatan seperti kelompok tani (gapoktan), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Karang Taruna berjalan aktif dan menjadi motor penggerak program-program pemberdayaan di tingkat akar rumput. Tatanan sosial yang solid ini merupakan modal sosial yang tak ternilai dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
Struktur Pemerintahan dan Arah Pembangunan
Pemerintahan Desa Megulunglor dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya yang bertugas memberikan pelayanan administratif dan mengelola program pembangunan desa. Visi pembangunan desa difokuskan pada tiga pilar utama: peningkatan infrastruktur dasar, penguatan ekonomi lokal, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Seluruh perencanaan dan pelaksanaan program dilakukan secara partisipatif melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), yang melibatkan tokoh masyarakat, perwakilan perempuan, pemuda, dan unsur masyarakat lainnya.Salah satu fokus utama pemerintah desa ialah memastikan pemanfaatan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) secara efektif dan transparan. "Prioritas kami ialah membangun infrastruktur yang berdampak langsung pada ekonomi warga, seperti rehabilitasi jalan usaha tani dan irigasi. Di samping itu, kami juga terus mendorong program pemberdayaan untuk UMKM agar produk lokal kita semakin dikenal dan mampu bersaing," ujar seorang pejabat desa. Komitmen ini menunjukkan adanya kesadaran bahwa pembangunan fisik harus diimbangi dengan pembangunan kapasitas manusianya agar tercipta kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Motor Penggerak Ekonomi: Dari Sawah Hingga Industri Rumahan
Perekonomian Desa Megulunglor ditopang oleh dua sektor utama yang saling melengkapi, yakni pertanian dan industri rumahan. Di sektor pertanian, padi merupakan komoditas andalan yang ditanam di lahan sawah irigasi. Produktivitasnya yang tinggi menjadikan desa ini sebagai salah satu lumbung padi di Kecamatan Pituruh. Selain padi, wilayah perbukitan dimanfaatkan secara produktif untuk menanam palawija seperti singkong, jagung, dan kacang-kacangan. Beberapa warga juga mengembangkan perkebunan kayu keras seperti jati dan sengon sebagai investasi jangka panjang.Keunikan ekonomi Desa Megulunglor terletak pada geliat industri rumahannya yang sangat produktif, khususnya di bidang pengolahan makanan. Desa ini dikenal luas sebagai salah satu sentra produksi emping melinjo dan lanthing, makanan ringan khas yang pemasarannya telah menembus pasar regional. Hampir di setiap dusun dapat ditemui warga yang menekuni usaha ini, menciptakan lapangan kerja dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi hasil pertanian lokal (singkong untuk lanthing). Keberadaan UMKM ini menjadi bukti kreativitas dan keuletan masyarakat dalam mengolah potensi yang ada menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan.
Ketersediaan Infrastruktur dan Layanan Dasar
Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan infrastruktur di Desa Megulunglor menunjukkan kemajuan berarti. Akses jalan utama yang menghubungkan desa dengan pusat kecamatan sudah dalam kondisi baik dan dapat dilalui oleh kendaraan roda empat, memperlancar mobilitas penduduk dan barang. Pemerintah desa juga secara bertahap melakukan betonisasi dan pengerasan jalan-jalan lingkungan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan warga.Di sektor pendidikan, terdapat fasilitas Sekolah Dasar (SD) Negeri yang menjadi pusat belajar bagi anak-anak desa. Kehadiran lembaga pendidikan ini sangat vital untuk memastikan generasi muda mendapatkan hak atas pendidikan dasar yang berkualitas. Untuk layanan kesehatan, Posyandu secara rutin menyelenggarakan kegiatan penimbangan balita, imunisasi, dan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil. Warga juga memiliki akses yang relatif mudah ke Puskesmas Kecamatan Pituruh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif. Selain itu, desa ini juga berhasil mengelola program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), yang memastikan ketersediaan air bersih bagi sebagian besar rumah tangga, sebuah pencapaian penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
Tantangan dan Prospek Pengembangan Desa
Ke depan, Desa Megulunglor dihadapkan pada serangkaian tantangan dan peluang yang perlu dikelola dengan baik. Di sektor pertanian, tantangan klasik seperti fluktuasi harga panen, serangan hama, dan dampak perubahan iklim tetap menjadi isu utama. Oleh karena itu, adopsi teknologi pertanian modern dan diversifikasi usaha tani menjadi sebuah keniscayaan. Untuk sektor UMKM, tantangan utamanya terletak pada peningkatan kualitas produk, standardisasi, pengemasan yang menarik, dan perluasan jangkauan pemasaran. Pemanfaatan platform digital dan e-commerce dapat menjadi solusi untuk mengatasi kendala pemasaran konvensional.Namun di balik tantangan tersebut, Desa Megulunglor menyimpan prospek yang sangat cerah. Kolaborasi antara kekuatan agraris dan industri rumahan merupakan model ekonomi yang ideal untuk dikembangkan lebih lanjut. Pemerintah desa dapat berperan sebagai fasilitator dengan membentuk sebuah badan usaha milik desa (BUMDes) yang fokus pada penampungan dan pemasaran produk unggulan desa. Dengan sumber daya manusia yang ulet, potensi alam yang kaya, dan semangat kebersamaan yang kuat, Desa Megulunglor memiliki semua modal yang dibutuhkan untuk melompat lebih tinggi menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.
            